Rabu, 01 Desember 2021

“Kasih Sayang Adalah Segalanya”

Huuurr………huuurr…….

Brak…….brak…….(bunyi jendela tertiup angin) 

Pada malam hari Roni duduk sendirian dengan perasaan gundah di kamarnya yang gelap. Setiap malam roni mendengar pertengkaran ayah dan ibunya sehingga membuat roni amat sedih dan berdampak pada kepribadiannya. Di sekolah, roni dikenal sebagai anak yang pendiam sehingga dijauhi oleh teman-teman.

Pagi hari Roni bangun tidur dan bersiap untuk berangkat ke sekolah yang diantar oleh ibunya. Setelah sampai di sekolah Roni mencium tangan Ibunya dan melambaikan tangannya.

“Dadah Mama” ucap Roni sambil jalan

Sesampainya di sekolah Roni langsung menuju kelas dan mengambil kursi paling belakang. Ia selalu saja tidak fokus belajar di kelas. Ia selalu jahil, mengganggu dan membuat suasana gaduh di kelas sehingga membuat ia dijauhi oleh teman-temannya karena sikap nakalnya itu. 

Pada hari rabu waktu jam olahraga telah tiba. Pagi itu ibu guru meminta pelajaran olahraga praktik melempar bola di lapangan. Pelajaran olahraga adalah pelajaran favorit Roni. Apalagi jika belajar di lapangan. Sehingga ia sangat antusias dan langsung bergegas menuju lapangan. 

Sesi melempar bola pun di mulai hingga, “duk!!!......suara bola menghantam kepala temannya”. Ia tidak sengaja menendang keras bola sehingga mengenai kepala temannya.  Roni merasa bersalah dan pergi ke pojok taman ia membenturkan kepalanya ke pohon berkali-kali sambil berkata,

“Maafkanaku…maafkan aku… gumam Roni 

Setelah kejadian di lapangan tersebut orang tuanya mengetahui bahwa anaknya terlempar bola sehingga marah-marah pada guru dan langsung pergi dengan nada kesal. Lalu ibu guru mulai mencari keberadaan Roni dengan khawatir. Beliau sesekali menanyakan keberadaanya Roni pada teman-temannya 

“Di mana Roni?”

“Di taman bu” jawab salah satu teman Roni.

Ibu guru langsung bergegas menuju taman melihat Roni sedang membenturkan kepalanya di pohon sambil menangis. Bu guru menarik Roni dan membawanya ke ruang guru.

“Ini minum duluu Roni”

“Baik bu” ucap roni sambil mengusap air matanya

Bu guru tidak tega melihat Roni, lalu menelpon orang tuanya untuk datang ke sekolah. 

Ibu roni langsung datang dan berbincang dengan bu guru untuk menanyakan apa yang terjadi.

“bagaimana ibu guru apa yang terjadi pada Roni?......” (nada khawatir)

Ibu guru menceritakan kejadian yang sebenarnya lalu meminta Roni dan ibunya untuk pulang.

Keesokan harinya Ibu Roni dipanggil oleh sekolah untuk mengkomunikasikan kepribadiaan Roni yang kian hari makin meresahkan. Ibu Roni dan ibu guru berbincang

“Bagaimana ibu, apa yang sebenarnya terjadi dengan anak saya?”

“Roni sebenarnya anak yang baik ibu namun saya bingung kenapa dia sangat tidak fokus belajar”

“Benarkah?” Ibu Roni sangat kaget mendengar hal itu

“Padahal dirumah Roni anak yang rajin, belajar tepat waktu, dan penurut. Tetapi, Roni memang anak yang pendiam ibu…… dia sering menyendiri di kamar.”

“Apakah ayah roni tidak pernah bermain dengan Roni bu?”

“Semua urusan rumah tangga dan anak, saya sendiri yang kerjakan ibu. Karena ayahnya sibuk bekerja.”

“Apakah itu yang mempengaruhi sikap Roni ibu” tanya Ibu Roni.

“Bisa jadi bu” jawab ibu guru.

“Kadang-kadang saya juga bertengkar dengan ayah Roni di depan roni dan sepertinya itu membuat ia murung” jawab Ibu Roni.

“Sebaiknya diskusikan pada ayah Roni mengenai sikapnya pada Roni, sehingga dapat menyelesaikan permasalahan” saran ibu guru.

“Baik ibu”

Perbincangan tersebut berisikan solusi, bagaimana mendidik anak dengan baik dengan memberikan motivasi belajar, lingkungan yang mendukung dan kasih sayang dari orang tuanya. Ibu Roni berterima kasih kepada bu guru. Kemudian Ibu Roni bergegas pulang dan menunggu ayah Roni sepulang kerja untuk mendiskusikan sikap Roni. 

Setelah Roni tertidur, Ibu Roni berbicara hangat dengan ayah Roni. Ia menceritakan Roni bagaimana di sekolah, Roni menjadi anak yang kurang baik. Setelah mendengar penjelasan dari Ibu Roni, ayah Roni menjadi sedih. Ia sangat bersalah menjadi seorang ayah. Setelah berbincang-bincang tentang hal tersebut, orang tua Roni mencari solusi agar anaknya menjadi anak baik seperti anak yang lainnya. 

Bertepatan dengan minggu depan Roni ulang tahun, orang tua Roni ingin memberi kejutan kepada anaknya. Mereka ingin merayakan ulang tahun Roni di sekolah bersama teman-temannya. Dengan membawakan kue kesukaan Roni, balon-balon, dan topi ulang tahun. 

Pada hari ulang tahun Roni, dia tiba-tiba teringat hari ulang tahunnya. Namun ia merasa sedih karna orang tuanya tidak mengucapkan selamat ulang tahun. 

Setelah sampai di sekolah, 

“Haaaaaaa………” Roni terkejut 

Orang tua dan teman-temannya berkumpul dan memakai topi ulang tahun serta ada kue ulang tahun yang lezat dan dinding dihiasi balon ulang tahun. Mereka serentak menyanyikan lagu ulang tahun untuk Roni. Kemudian Roni memotong kue dan berfoto bersama untuk mengabadikan momen. Kasih sayang dari orang tua dan lingkungan sangat penting dalam tumbuh kembang anak. 


Karya Cindy Jualiani (8E)

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar