Rabu, 27 Oktober 2021

Pengalaman Terbaik

 

Karya ; Cindy Juliani

“ngueng, ngueng, ngueng”.


“tin, tin, tin”. Suara clakson kendaraan di jalan.


Dengan jalan sangat kencang nino terlambat ke sekolah. Membawa tas dan membenahi bajunya agar rapi. Ia tergesa-gesa hingga tidak sampai menali tali sepatunya. Hal ini sudah terbiasa bagi nino yang berangkat terlambat karena berangkat dengan berjalan kaki.

“yaampun, hari ini kan jadwal piket ku” gumam nino sambil berlari kencang.


Tinggal seperempat gerbang mau ditutup, nino berteriak “pak tunggu!!!, jangan ditutup dulu..!!”. pak satpam melihat nino berlari terengah-engah.

“kenapa kamu terlambat lagi”, tanya pak satpam dengan nada heran. Nino meminta sambil terbata-bata agar diizinkan masuk dan mengikuti pelajaran.

“lain kali berangkat lebih awal”. Nasihat pak satpam sambil membuka gerbang. “terimakasih pak satpam”. Ucapan nino sembari merapikan baju dan sepatu.

Setelah itu, nino berjalan menuju kelas dan sesampainya di kelas nino bertemu pak shobah. “loh nino kenapa kamu terlambat lagi”. Pertanyaan pak shobah sembari menyiapkan doa. “iya, pak maafkan saya”, kata nino. Pak shobah pun mengizinkan nino mengikuti pembelajaran.

Pelajaran pun berlangsung dengan lancar, tugas demi tugas nino kerjakan dengan sungguh-sungguh dan tepat karena memang nino merupakan salah satu siswa berprestasi di SMPN 1 Porong.

“tet…”, suara bel berbunyi menandakan waktu istirahat telah tiba. Nino menutup bukunya dan membuka kotak makan yang sudah di siapkan oleh ibunya.

“eummm….Aromanya enak sekali”. Nino makan sambil memikirkan pelajaran yang ia alami hari ini.

Mulai dari terlambat sekolah sampai kejadian sesudahnya hingga tak sadar bel berbunyi. Ia pun bergegas masuk kelas agar tidak terlambat seperti tadi pagi. Bel pulangpun berbunyi, nino ingin segera pulang dan membantu ibunya berjualan. Ibu nino

berjualan jajan ringan di depan rumah. Kegiatan yang nino lakukan setelah pulang sekolah ialah membantu ibunya dan menjaga adiknya sekaligus mengerjakan tugas- tugas sekolah. Kala itu, nino tiba-tiba memikirkan bahwa lingkungan yang ia tinggali sangat kotor, banyak sampah berserakan di sana-sini dan membuat bau tidak sedap. Lalu ibunya memanggil nino “nino tolong buang sampah ini nak”. “baik bu” jawaban nino.

Nino bergegas membuang sampah namun nino bingung membuangnya dimana karena TPA (Tempat Pembuang Akhir) yang biasanya untuk membuat sampah. Nampak sesak, kotor dan berbau busuk terlebih ada belatung yang tertahan hidup dengan memakan sisa-sisa sampah organic. Nino tidak membuang sampah sembarangan melainkan ia membawa Kembali kantong sampah tadi kerumah.

Sesampainya dirumah, ibu bertanya pada nino, “loh nak kenapa sampahnya tidak dibuang” kata ibu sambil terheran-heran. “TPA nya sudah penuh buk” kata nino. “kalau gitu buang di pinggir rumah saja no”kata ibunya.

Dengan terbata-bata nino mengatakan bahwa ia akan memilah dan mengolah sampah sendiri. Sontak ibunya sangat kaget dan mendukung upaya nino dalam memberantas permasalahan sampah. Ibunya kagum pada nino karena diusinya yang masih belia ia sudah mampu berfikir untuk menyelesaikan permasalahan dengan kritis.

Hari berlalu, keesokan paginya tepat di hari minggu sehingga nino bebas melakukan apapun. Pagi itu teman-teman nino datang mengajak bermain namun nino tolak. Nino mulai menyisir sampah dilingkungan rumah dan mengumpulkannya. Satu kantong plastic ukuran besar ia dapatkan mulai dari sampah plastic sampai sisa sisa makanan. Nino mulai mengelompokkan sampah berbasarkan jenisnya yaitu sampah organic dan anorganik. Ia memikirkan barang-barang apa yang akan dihasilkan dari sampah organic dan anorganik. Dan ia berhasil menemukan ide untuk sampah organic dibuat pupuk dan sampah anorganik dibuat kerajinan.

Keesokan harinya nino melihat di madding sekolah ada lomba bussines plan. Ia hendak mengikuti lomba tersebut dan menyalurkan idenya. Kemudian nino mendaftar dan menulis Namanya serta mengisi persyaratan dari perlombaan tersebut. Siang itu, nino ingin berkonsultasi dengan pak shobah atas ide tersebut namun pak shobah tidak

masuk sekolah karena sakit. Ia pun menunda dan memikirkan ide lebih matang. Sesampainya dirumah nino dengan fokus mulai menuangkan ide dan gagasannya dalam bentuk tulisan. Sembari ia mengerjakan idenya nino juga membantu orang tua dan menjaga adiknya.

Dimalam harinya nino mempersiapkan diri untuk menyampaikan ide pada pak shobah sampai ketiduran. Setelah bangun tidur ia mempersiapkan alat-alat sekolah dan tidak lupa cacatan idenya. Nino berangkat sekolah lebih awal dan kebetulan bertemu dengan pak shobah,

“pak shobah selamat pagi” sapa nino. “Iya nino pagi”. Setelah itu nino mengatakan jika ada kepentingan dengan pak shobah.

Nino ingin berkonsultasi terkait lomba bussines plan yang akan ia ikuti. Hal tersebut disambut baik oleh pak shobah kemudian nino mulai menjelaskan ide tersebut serta pak shobah memberikan tambahan-tambahan pada ide nino. Lalu nino mulai merancang tulisan beserta fakta-fakta mendukung dan masukan dari pak shobah. Hari perlombaan telah tiba waktu nino untuk mempresentasikan bussines plan tersebut. Dengan percaya diri nino mempresentasikan hasil dari pengolahan sampah organic miliknya.

Nino menjelaskan seluk beluk dari sampah-sampah tersebut mulai dari mengolah sampah organic hingga menjadi barang bernilai jual. Nino mengusung hasil pengolahan sampah organic menjadi pupuk yang dirasa potensial. Nino menjelaskan bahan-bahan yang digunakan berupa sampah organic, serbuk pupuk kadang, activator dan air serta menggunakan alat seperti pisau, ember bekas, alat pengaduk dan wadah melarutkan activator. Cara membuatnya dengan mencacah sampah organic hingga ukuran kecil tambahkan pupuk kendang kemudian larutkan activator dengan air masukkan dalam wadah pengomposan lalu tutup rapat. Proses pengomposan hingga 7-8 minggu dan kompos akan berwarna coklat kehitaman.

Setelah selesai nino presentasi para guru mulai memberikan tepuk tangan karena ide nino sangat luar biasa. “prok…prok…prok” terdengar suara tepuk tangan dari dalam ruangan. Kemudian waktunya bagi guru berdiskusi untuk memilih juara 1, 2 dan 3.

“jeng…jeng..jengggg intan juara 3 mari beri applause”..”juara 2 cindy beri applause teman-teman”.

Saat itu nino deg-deg an karena Namanya belum dipanggil-panggil hingga “juara 1 nino…, selamat untuk nino”.

Sontak nino kaget dan gembira Namanya disebut sebagai juara 1 lomba bussines plan. Pak shobah sebagai wali kelas nino merasa sangat bangga setelah itu nina diberi penghargaan dan siap mengikuti perlombaan tingkat nasional sebagai perwakilan sekolah SMPN 1 Porong.

Dari ide tersebut nino berfikir bahwa kita harus merubah cara menyelesaikan permasalahan lingkungan. Singkat cerita nino mendapatkan pengalaman yang berarti dari kejadian-kejadian di atas sehingga Nino beharap suatu saat Indonesia akan maju dan menjadi negara dengan teknologi tinggi. Indonesia menyediakan sarana-sarana bagi masyarakat serta memeratakan pendidikan dan menyediakan transportasi untuk siswa. Upaya nino dengan belajar bersungguh-sungguh menjadi murid yang pandai, berprestasi dan menjadi murid teladan disekolah, berbakti kepada orang tua. Tetap berkarya dan memunculkan ide-ide baru yang lebih menakjubkan menciptakan karakter bangsa Indonesia di kancah internasional.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar